Ketika..!!!!!
“Apa
yang telah diberikan-Nya
dari rasa cinta ini, jadikan itu sebagai kekuatan untuk mencitai apa yang Dia
cintai”.
Eiiittt,,,,,,,,,!!!?
Terlitas begitu saja.
Seuntai kata mampir di benakku,
ketika membaca buku berjudul “Life is Miracle”. Hampir dua tahun lalu, Tepatnya19 November 2011, Aku mengambil hak orang
lain bukan kriminal lho membaca buku yang seharusnya belum
giliranku untuk membacanya. Buku perpustakaan asrama yang satu ini memang luar
biasa, maka untuk buku yang lumayan banyak minat pembacanya ini, aku hanya
diberi waktu sehari semalam untuk menyelesaikan buku dengan tebal kira-kira
hampir 200 halaman itu.
Wuiiihh,,,,,!! tega
sekali para sahabat santri…!!?
Dengan aktivitas yang lumayan padat, aku kadang
menyempatkan membaca buku. “Tapi nggak keburu-buru gini....!!” omelku dalam
hati.
Menurutku,
ketika membaca buku, pastikan kita selalu mencatat hal-hal penting, seperti
pendapat atau gagasan seorang ilmuwan yang nantinya apabila kita sedang
membicarakan suatu masalah, kita dapat mempertahankan pendapat kita, atau jika
tidak menuliskannya, dapat diperkirakan bahwa kita bisa mengingat dengan baik
kalimat-kalimat tersebut. Sehingga, kesan saat membaca buku tidak lewat begitu
saja. Mengutip pendapat atau gagasan untuk dijadikan sebagai bukti argument memang perlu. Tetapi,
akan menjadi tidak begitu meyakinkan apabila kita lupa menyertakan judul dan
pengarang buku yang seharusnya menjadi hal yang paling diperhatikan ketika
mengutip suatu pendapat atau gagasan.
Ketika pertamakali aku terkesan saat mengutip
kata-kata ”Hidup dengan penuh keajaiban, tidak harus memiliki semuanya dengan
sempurna. Tapi kita dapat membuatnya sempurna dengan mengambil keajaiban
dibalik segala ketidak sempurnan itu. Belajar dari kehidupan, bekerja keras
untuk masa depan, dan memohon kepada yang maha menentukaan”. Membaca buku karya
aktor sekaligus penulis muda ini, dapat mendongkrak hati yang mulai jatuh dan
retak karena badai “galau” yang sangat populer dimasa kini. Buku dengan
berbagai cerita menakjubkan, elegan, dan penuh motivasi.
Satu
hal, ketika tantangan itu ada, maka ia tidak muncul untuk menarik diri kita
kebawah. Tantangan ada untuk mendorong kita keatas, Menghasilkan yang terbaik.
Memang tantangan itu sulit, bahkan terkadang membuat kita lelah untuk mencoba
yang selanjutnya. Tapi, Ketika tantangan kita sambut dengan kerja keras, dan
terlewati dengan penyelesaian yang baik, maka tantangan itulah yang memberikan
arti dan nilai, serta sarat akan makna. Begitulah aku menyimpulkannya. Bagaimana menurut anda?
Apakah tantangan itu masih selalu dijadikan momok bagi kehidupan?? Akankah
masih ada yang menganggapnya sebagai bencana kehidupan??? Atau cobaan yang
menakutkan????
QODRATULLAH… Ini
catatan Seseorang Loh…. JJJJ. Aku Boleh Copas Yah… J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar