Rabu, 21 Januari 2015

Ketika..!!!!!



Ketika..!!!!!
“Apa yang telah diberikan-Nya dari rasa cinta ini, jadikan itu sebagai kekuatan untuk mencitai apa yang Dia cintai”.
Eiiittt,,,,,,,,,!!!?
Terlitas begitu saja.
Seuntai kata mampir di benakku, ketika membaca buku berjudul “Life is Miracle”. Hampir dua tahun lalu, Tepatnya19 November 2011, Aku mengambil hak orang lain    bukan kriminal lho    membaca buku yang seharusnya belum giliranku untuk membacanya. Buku perpustakaan asrama yang satu ini memang luar biasa, maka untuk buku yang lumayan banyak minat pembacanya ini, aku hanya diberi waktu sehari semalam untuk menyelesaikan buku dengan tebal kira-kira hampir 200 halaman itu.
Wuiiihh,,,,,!! tega sekali para sahabat santri…!!?
 Dengan aktivitas yang lumayan padat, aku kadang menyempatkan membaca buku. “Tapi nggak keburu-buru gini....!!” omelku dalam hati.
            Menurutku, ketika membaca buku, pastikan kita selalu mencatat hal-hal penting, seperti pendapat atau gagasan seorang ilmuwan yang nantinya apabila kita sedang membicarakan suatu masalah, kita dapat mempertahankan pendapat kita, atau jika tidak menuliskannya, dapat diperkirakan bahwa kita bisa mengingat dengan baik kalimat-kalimat tersebut. Sehingga, kesan saat membaca buku tidak lewat begitu saja. Mengutip pendapat atau gagasan untuk dijadikan  sebagai bukti argument memang perlu. Tetapi, akan menjadi tidak begitu meyakinkan apabila kita lupa menyertakan judul dan pengarang buku yang seharusnya menjadi hal yang paling diperhatikan ketika mengutip suatu pendapat atau gagasan.
             Ketika pertamakali aku terkesan saat mengutip kata-kata ”Hidup dengan penuh keajaiban, tidak harus memiliki semuanya dengan sempurna. Tapi kita dapat membuatnya sempurna dengan mengambil keajaiban dibalik segala ketidak sempurnan itu. Belajar dari kehidupan, bekerja keras untuk masa depan, dan memohon kepada yang maha menentukaan”. Membaca buku karya aktor sekaligus penulis muda ini, dapat mendongkrak hati yang mulai jatuh dan retak karena badai “galau” yang sangat populer dimasa kini. Buku dengan berbagai cerita menakjubkan, elegan, dan penuh motivasi.
              Satu hal, ketika tantangan itu ada, maka ia tidak muncul untuk menarik diri kita kebawah. Tantangan ada untuk mendorong kita keatas, Menghasilkan yang terbaik. Memang tantangan itu sulit, bahkan terkadang membuat kita lelah untuk mencoba yang selanjutnya. Tapi, Ketika tantangan kita sambut dengan kerja keras, dan terlewati dengan penyelesaian yang baik, maka tantangan itulah yang memberikan arti dan nilai, serta sarat akan makna. Begitulah aku menyimpulkannya. Bagaimana menurut anda? Apakah tantangan itu masih selalu dijadikan momok bagi kehidupan?? Akankah masih ada yang menganggapnya sebagai bencana kehidupan??? Atau cobaan yang menakutkan????

QODRATULLAH… Ini catatan Seseorang Loh…. JJJJ. Aku Boleh Copas Yah… J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar