Jumat, 12 Juni 2015

"Seperti Aliran Sungai"

 Maaf untuk copas ini, dari teman di akun FB saya.. Gus Fathan Zamani.. mohon keikhlasan geh..
#semacam saya tertarik nge post ini di Blog saya#

Layaknya satu aliran sungai, kita menerima titah Allah SWT., menikmati setiap perjalanan. Begitu banyak kau mengajariku bagaimana menjadi manfaat untuk yang lain, sedang aku tak banyak memberikan teladan untukmu.
Hingga suatu hari, Dia bertitah sekali lagi, membelah kita menjadi dua aliran yang saling bersimpangan. Kau disana dan aku disini, menelusuri negeri antah berantah kecil dan semakin kecil aliran ini. Aku mulai limbung dan hampir kering pula namun aku ingat akan kau yang mengalir dengan penuh cinta. Seketika, aku pun tahu apa yang harus ku lakukan. Dengan izin Sang Kuasa, ku aliri sawah-sawah, dan sungai-sungai kecil. Aku mencoba menemukan kau yang kudengar telah menjadi bagian dari pemandangan alam mahadahsyat ciptaan-Nya.
Lalu kutanya pada rerimbunan pohon apakah mereka tahu kemana kau mengalir, mereka jawab tak mengenalmu. Kubisikkan gemericik suci ini kepada sang burung agar bisa membawa pesan cinta dari dalam kalbu yang kian hari semakin membuncah. Tak lama burung-burung itu datang dengan raut kesedihan begitu nyata.
Aku biarkan perjalanan ini akan membawaku kemana. Namun aku sadar aku masih memiliki-Nya. Sebuah dengungan ku dengar indah nian, "Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu." Lalu aku tersenyum, kukatakan dalam hati, "Cinta, begitu liku perjalanan ini. Tapi semua akan menuju pencipta seluruh alam semesta, samudra yang belum kita jamah. Disana kita akan memadu kasih, seraya menikmati panorama tuhan yang dulu kau begitu fasih menyebutNya."
Entah seperti apa engkau wahai cinta. Meski telah lama tak ada kabar, tak ada kata, bahkan tak satu kedipan mata.
Aku akan meminta maaf padamu cinta, jika suatu hari aku berhenti dari pencarian ini, bukan karena aku tak bisa, bukan karena aku tak mau. Mungkin, pada saat itu pencipta aliran ini memanggilku kembali padaNya, entah kemana Dia akan membawaku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar