Maaf untuk copas ini, dari teman di akun FB saya.. Gus Fathan Zamani.. mohon keikhlasan geh..
#semacam saya tertarik nge post ini di Blog saya#
Layaknya satu aliran sungai, kita menerima titah Allah SWT., menikmati
setiap perjalanan. Begitu banyak kau mengajariku bagaimana menjadi
manfaat untuk yang lain, sedang aku tak banyak memberikan teladan
untukmu.
Hingga suatu hari, Dia bertitah sekali lagi, membelah kita
menjadi dua aliran yang saling bersimpangan. Kau disana dan aku disini,
menelusuri negeri antah berantah kecil dan semakin kecil aliran ini.
Aku mulai limbung dan hampir kering pula namun aku ingat akan kau yang
mengalir dengan penuh cinta. Seketika, aku pun tahu apa yang harus ku
lakukan. Dengan izin Sang Kuasa, ku aliri sawah-sawah, dan sungai-sungai
kecil. Aku mencoba menemukan kau yang kudengar telah menjadi bagian
dari pemandangan alam mahadahsyat ciptaan-Nya.
Lalu kutanya pada
rerimbunan pohon apakah mereka tahu kemana kau mengalir, mereka jawab
tak mengenalmu. Kubisikkan gemericik suci ini kepada sang burung agar
bisa membawa pesan cinta dari dalam kalbu yang kian hari semakin
membuncah. Tak lama burung-burung itu datang dengan raut kesedihan
begitu nyata.
Aku biarkan perjalanan ini akan membawaku kemana.
Namun aku sadar aku masih memiliki-Nya. Sebuah dengungan ku dengar
indah nian, "Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk
kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)
tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan
ternakmu." Lalu aku tersenyum, kukatakan dalam hati, "Cinta, begitu liku
perjalanan ini. Tapi semua akan menuju pencipta seluruh alam semesta,
samudra yang belum kita jamah. Disana kita akan memadu kasih, seraya
menikmati panorama tuhan yang dulu kau begitu fasih menyebutNya."
Entah seperti apa engkau wahai cinta. Meski telah lama tak ada kabar, tak ada kata, bahkan tak satu kedipan mata.
Aku akan meminta maaf padamu cinta, jika suatu hari aku berhenti dari
pencarian ini, bukan karena aku tak bisa, bukan karena aku tak mau.
Mungkin, pada saat itu pencipta aliran ini memanggilku kembali padaNya,
entah kemana Dia akan membawaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar