Surat
Rindu dari Kota Bunga
Mengapa
kau tak pernah membalas pesanku?? kau boleh mengatakan aku bodoh karena terus
merindukanmu. Tak apa! Luapkan segala perasaan yang ingin kau keluarkan, toh
mau bagaimanapun caranya rasaku tak bisa aku hilangkan. Aku menyayangimu
sahabatku.
# # #
29
Januari 2014
Hari
ini adalah ulang tahunku ke 19 ukhtie, akhirnya kalimat yang kunanti selama 19
tahun itu terucap juga, ibu mengucapkan “selamat ulang tahun” padaku. Aku
sangat bahagia, aku menunggumu mengucapkan kata yang sama ukhtie, tapi sampai
senja berganti menjadi pekat malam ucapan apapun tak kuterima. Entahlah, kau
lupa atau sengaja melupakan. Mungkin kesibukan dengan kejam menelan semua
ingatanmu. Ku harap ada pesan yang masuk di email atau di timeline facebook ku,
tapi harapan yang sia-sia. Aku yakin kamu tak lupa hanya saja kesibukan yang
menggunung membuatmu tak punya kesampatan untuk mengirim pesan padaku, ah
sekarang ucapan sudah tak penting toh semua juga sudah lewat.
# # #
Hari
ini, 7 Maret 2014, Ziah memberitahuku melaui BBM nya kalau kau ingin pergi ke
Maroko. Benar begitu ukhtie? Kau masih mengingat Ziah bukan? Teman kita yang
master dalam fisika, aku yakin kau tidak melupakan kita. Apa kabar kau di
Surabaya? Sudah terhitung delapan bulan ya semenjak kominikasi terakhir ku
denganmu di bulan agustus via telephon kemarin. Ukhtie, tak satu pesanku kau
balas. Tak satupun. Aku sudah mengirim berates-ratus pesan lewat inbox
facebookmu, aku terus mencoba menghubungi nomer teleponmu dan selalu tak pernah
aktif, bahkan pesan SMS ku pun tak pernah kau balas. Oh ya, aku mengirim
beberapa puisiku di e-mail mu, kau pasti juga tidak membacanya. Sudahlah,
lupakan! Kau benar-benar jahat, tak pernah jujur dan memberitahuku tentang
keadaanmu. Kadang mengingat senyummu, cara berbicaramu yang tertutup membuat
aku merasa sangat ingin memelukmu. Aku merindukanmu. Sangat. Ada banyak hal
yang ingin aku ceritakan padamu ukhtie. Banyak sekali. Aku merindukanmu,
sangat.
# # #
Aku kalah.
Aku
kalah ukhtie. Kau akan pergi dulu, meninggalkan janji yang sudah kita buat
bersama. Kau bilang kau mencintai Indonesia dan semua yang ada di dalamnya. Kau
mencintai Jalan-jalannya, budayanya, apalagi orang-orangnya, tapi sekarang kau bilang ingin pergi ke Maroko. Aku tak tau
Maroko ada di belahan bumi yang mana? Yang pastinya jauh sekali yaa?? Mungkin
kata-katamu memang benar. Di dunia ini, ada banyak kemustahilan yang yang
terealisasi. Ada banyak ketidak-mungkinan yang terwujud menjadi kenyataan. Dan
yang kau lakukan adalah salah satunya, pergi ke negeri antah berantah.
GEJE…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar