Lihat wajah sumringah kalian wahai para pembawa kalam. Ketika
di amanahi tak ada yang menangis, semuanya bahagia. Semuanya tertawa lebar. Bangga.
Kalian adalah bagian dari keluarga Tuhan. Pengemban amanah untuk 1000 atau lebih orang
yang akan memulai, tertatih mengeja huruf arab yang kita sapa Al-Qur’an. Aduhai
kalian para pencinta Al-Qur’an, kalian mencintai Tuhan bukan? Kalian juga
mencintai apa yang Dia katakana bukan? Jawabannya pasti ‘iya’.
Wahai para pemuja malam, tahajudmu, sisa malam yang kau
gunakan untuk tertunduk pasrah di atas bentangan sajadahmu. Memuji Tuhan,
membaca pelan kalam-Nya disaat orang lain lelap dalam buai sejuta Mimpi, kau
rela terjaga, terkantuk-kantuk menikmati alunan suaramu sendiri. Tuhan pasti
menghargainya. Tuhan pasti memberi apresiasi lebih untuk kerja kerasmu. Ini
adalah hukum yang tak tertulis dalam undang-undang pengabdian. Hanya Dia yang
mengetahui semuanya, ia telah jelaskan di dalam Kitab mulia-Nya bukan? Dan kau
juga telah membaca. Iya kan?
Sekarang, hal yang penting adalah ‘AMANAH’. Tentu ini adalah
inti dari semaunya. Tak ada pengabdian tanpa mengemban amanah. Tidak ada. Kita diberi
1000 orang, semuanya manusia hidup, semuanya punya pemikiran yang berbeda. Mau diapakan
mereka? Mau dijadikan apa? Tanggung jawab lebih berat ada di pundak kita, kita
bisa menjatuhkan dan meninggalkan tanggung jawab itu. Sangat bisa. Tapi jika
melihat wajah sumringah, wajah dalam seri bahagia para pencinta Al-Qur’an, di
sana sudah tertulis bahwa ’Saya sangat bisa memikul tanggung jawab yang di amanahkan
kepada saya’. Sesuai ikrar ketika mereka berbaris rapid an mengucapkan janji
dengan nama Allah. Mereka pasti bisa.
Semangat Teman2 adalah kunci dari segalanya. Kita tak perlu
hebat, kita hanya butuh tekad dan menjadi kuat karena kebersamaan. Namun, jika
bisa menjadi hebat kenapa tidak?? Kalian adalah orang-orang pilihan katanya.
Apakah benar begitu? Ayo buktikan. 1000 orang, mau kita jadikan seperti apa???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar