Bapak….
Kenakalan saya dulu, sekarang saya
ingat…
Kesabaran bapak dulu, sekarang saya
juga masih ingat..
Ayunan pecutanmu dulu, saya juga bisa
membayangkannya..
Pecutan mistar besar yang berlabuh di
betisku karena PR Matematika yang salah..
Oh.. Padahal hanya pohon factor sederhana..
Bapak….
Sepertinya kau sudah mulai ringkih
sekarang..
Kau sudah pakai kacamata,
Jalanmu sudah tidak setegap dulu,
Rambut di kepalamu memutih,
Kulitmu pun berkerut,
Kau sudah menemui usia tuamu rupanya…
Bapak….
Jika dulu kau ajarkan aku faktor sederhana
dari angka 25,
Maka sekarang aku sudah mahir
aljabar..
Jika dulu kau ajarkan aku bahwa YOU
artinya kamu,
Maka sekarang aku bisa menerjemahkan
sebuah buku..
Jika dulu kau ajarkan aku tanggal
peringatan hari besar nasional,
Maka sekarang aku sudah berorasi
tentang demokrasi di depan banyak orang…
Aku mahir Bapak..
Lihat! Muridmu yang dulu amat bandel,
Selalu punya alasan untuk membolos
sekolah..
Jarang mengerjakan PR,
Sering kabur saat upacara bendera..
Kini telah menjadi seseorang..
Didikan mistar kayumu ternyata
membuahkan hasil Bapak..
Nada tinggi suaramu ternyata
memberikan dampak positive..
Bapak….
Hari ini adalah hari pahlawan…
Aku adalah muridmu, Selamat Hari
Pahlawan Bapak.. !
Kepahlawananmu membekas dihati..
Hatiku..
Malang, 10 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar