Rabu, 28 September 2016

LINA, MAKHLUK CUEK DARI TAHUN PERTAMA

(In Frame: Saya dan Lina (Kerudung Biru)

Lina… ini saya kenalkan lagi. Ini, tahun ke 9 saya bersama dengan sahabat saya yang satu ini. Di antara semua sahabat, dia adalah yang saya kenal paling lama. Kita satu SMP tapi dulunya sempat beda kelas, satu SMA tapi juga beda Jurusan, sekarang satu UNIVERSITAS juga beda jurusan, satu RUMAH juga beda kamar. hah.. hal yang paling saya ingat di perkenalan pertama adalah ‘Memoar ketika sholat Dhuha’. Ketika kelas 1 Smp, dia adalah anak yang paling rajin sholat Dhuha (Dimata saya), dia biasanya selalu stand by dengan sejadahnya di ruang tamu Asrama “D” setelah kebersihan hari Jum’at. Disaat semua teman memilih untuk menonton televisi, jajan di kantin, tidur diantara susunan kasur, beresin lemari, eh..dia malah duduk manis diatas sajadah. Sholat Dhuha. Ini adalah kebiasaannya yang akhirnya diam-diam saya tiru. Dari kebiasaan itu, kita membuat percakapan kecil yang akhirnya berujung ‘persahabatan’. Tapi, semua orang punya alasan untuk tidak terbuka terhadap orang lain. Dia, orangnya terbuka, tapi sedikit cuek.. Sampai saat ini kayaknya. Tapi, mungkin itu adalah sikap dan cara lain kita membahasakan sebuah persahabatan. Yah.. cara dia bersikap dan memperlakukan saya, setidaknya memberikan saya waktu untuk pergi dari sikap saya yang terlalu tertutup. Membuat kepribadian ‘ceria’ saya muncul-lah.
Ketika saya di Tanya siapa temanmu yang paling cuek? Saya tidak akan menjawab. Tapi hatinya aja.. (Jangan diambil hati Lin eee)
Ah. Kebersamaan bersama ini sudah 9 tahun yaa.. kita sampe di organisasi yang sama kita dibilang sudah se-paket. Manusia upin-ipin (perasaan, ga ada miripnya sama sekali sama upin-ipin) . Sampe “mbelenger Bersama2.
Dulu, ketika duduk di kelas 1 Aliyah, saat ulang tahun ke 15 saya, 5tahun yang lalau. Lina memberi kue imitasi yang di taruh di lemari. Wah.. saya senang, tapi juga sedih.. (pengennya di ucapin langsung). 
Hehehe..tapi soal masalah cerita, kita punya banyak cerita yang indah untuk dijadikan kenangan. Inget masalah mau pindah SMA? Pasti inget, kalo gak lupa. Sampai2 saya punya cerita khusus untuk kau lin, cerpen. Judulnya “Untuk Eliya”.

Nah, Lina ini tempat saya buang sampah cerita selain ‘Bakpao’. Jadi kalau missal bakpau lagi absen buat nemenin mndengarkan cerita saya, maka saya pindah ke Lina. Biasanya saya suka cerita tentang Do’i yang saya sukai (sekarang udah nggak suka lagi yah) Lina dan Bakpau juga tempat pinjam duit sih sebenarnya, itu kegunaan seorang sahabat versi saya, tempat buang sampah dan tempat pinjam uang. Hehehhe. Jadi saya ga bakal kere-kere amat kalau beasiswa dari ortu belum turun, apalagi Bakpau, kalau dia cair beasiswa kita pasti kecipratan. Pasti, soalnya kita maksa dia buat nraktir kita. Hahah.
Ini sahabat-sahabat saya yang ajaib, aneh, dan hebat, mana sahabat kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar