Rabu, 28 September 2016

SAJAK KEPADA SAJAK


Hasil gambar untuk sajak
Kepada langit
Kau tau siapa yang paling aku kagumi di jagadku saat ini? Engkau. Ya, engkau.  Biru berarak bercampur putih tak pernah membuat aku jengah berlama-lama memandang kau. Nun jauh disana.
Kepada Hujan
Kau tau siapa yang paling aku rindukan saat sendiri mengepungku di dalam ruang berbatas kaca kamarku? Engkau. Beberapa kali aku melewati teras rumah, berharap kau turun menyerbu pijakanku. Hingga aku bisa kuyup di bawahmu. Melihat kaki-kakimu bertemu bumi. Membuat irama senada degup jantungku.
Kepada Senja
Taukah kau siapa yang paling aku nantikan sebelum gelap menyergap? Engkau. Aku selalu berhasrat memburumu diantara derap langkah pulang para aktivis yang menyusuri trotoar-trotoar panjang. Diantara derum suara motor yang dipacu dengan laju kencang. Aku mengintaimu dari balik dedaunan, mencari kau diantara julang menara dengan berani.
Kepada Sajak
Taukah kau bahwa penggal-penggalmu selalu setia kubaca, dengan nada dan irama yang sama. Kau teman sepi tanpa ujung, teman bicara tanpa jeda, teman menulis tanpa spasi. Kita dekat sekali, seperti hati dan detak nadi. Kau mengantarku pulang, hingga senyap dan aku lelap.
Kepada Tuan
Taukah kau, kau bukan siapa-siapa dalam parade perjalananku, namun betapa inginku kau menjadi langit, senja, hujan, dan sajak saja. agar cukup denganmu aku miliki semua keping puzzleku. Gelegak keindahan yang kucari dalam tiap laju detik dan menit.
Kepada Tuan
Boleh aku bertanya?
Maukah?
Tidak aku hanya ingin melihat ke kedalaman matamu.
Apa benar mata itu yang membuatku jatuh cinta?

Meredam rindu dalam sunyi.. Enyahlah bersama sajakku.
Malang, 26 September 2016. 9.04 am







Tidak ada komentar:

Posting Komentar